Monday, September 9, 2013

Sudut

A. Menentukan dan Menaksir Besar Sudut

1. Menentukan Besar Sudut
Perhatikan gambar di samping. Jarum panjang semula menunjuk angka 12. Kemudian bergerak ke kanan melewati angka 1, 2, 3, dan seterusnya sampai kembali lagi menunjuk angka 12. Ini berarti jarum panjang telah berputar satu putaran penuh. Pada jam terdapat 12 angka. Angka yang satu dengan yang lain berjarak sama. Besar sudut satu putaran sama dengan 360°. Oleh karena itu, besar sudut yang dibentuk oleh jarum jam pada setiap jarak dua angka adalah sama, yaitu 360° : 12 = 30°.

Perhatikan contoh berikut.
Pada pukul 03.00 jarum panjang menunjuk angka 12 dan jarum pendek menunjuk angka 3. Besar sudut yang dibentuk = 30° × 3 = 90°.
Pada pukul 08.30, jarum panjang menunjuk angka 6 dan jarum pendek menunjuk titik tengah antara angka 8
dan 9. Besar sudut dari angka 6 sampai 8 = 30° × 2 = 60°. Besar sudut dari angka 8 sampai jarum pendek = 1/2 × 30° = 15°.
Jadi, besar sudut yang ditunjukkan kedua jarum jam
= 60° + 15° = 75°.








2. Menaksir Besar Sudut



Pada umumnya, taksiran itu mendekati besar sudut yang diperoleh dengan mengukur. Penaksiran dan hasil
pengukuran kemungkinan sama apabila keduanya dinyatakan ke dalam satuan terdekat.
Perhatikan busur derajat di bawah. Gunakan untuk pedoman dalam menaksir. Taksirlah besar sudut-sudut
berikut.

a

b

c

d

e





















Berapakah kira-kira besar semua sudut diatas?

B. Mengukur Sudut dengan Busur Derajat
Cara mengukur besar sudut digunakan alat ukur yang disebut busur derajat. Besar sudut yang biasa diukur dengan busur derajat adalah 0° sampai dengan 180°. Bagaimana cara mengukur sudut?

Berapakah besar sudut COD? dan bagaimana cara mengukurnya?

Impitkan pusat busur derajat dengan titik sudut. Impitkan pula garis alas busur dengan kaki sudut OA, sehingga skala 0° berimpit dengan kaki OA. Bacalah tepi skala dengan tepat pada kaki sudut lainnya (OB).
Jadi, besar sudut COD = 130°








Sunday, September 8, 2013

Soal Latihan IPA Kelas 5 SD

1. Organ-organ di bawah ini termasuk alat pernapasan, kecuali ....
a. hidung
b. paru-paru
c. kerongkongan 
d. batang tenggorokan

2. Pada proses pernapasan, penyaringan udara berlangsung di dalam ....
a. bronkus 
b. alveolus
c. hidung 
d. paru-paru

3. Udara yang keluar masuk sewaktu kita sedang beristirahat disebut ....
a. udara komplementer 
b. udara bersih
c. udara cadangan 
d. udara residu

4. Apabila diafragma dalam keadaan datar, maka rongga dada membesar sehingga ....
a. udara keluar dari paru-paru
b. udara paru-paru keluar masuk
c. udara dalam paru-paru akan tetap diam
d. udara luar akan masuk ke dalam paru-paru

5. Paru-paru kiri terdiri atas 2 lobus, sedangkan paru-paru kanan terdiri atas ....
a. 2 lobus 
b. 1 lobus
c. 3 lobus 
d. 4 lobus

6. Tujuan utama proses pernapasan manusia ialah untuk memperoleh ....
a. karbondioksida
b. energi
c. oksigen 
d. uap air

7. Alat pernapasan yang dapat mengatur kelembaban udara yang masuk disebut ....
a. paru-paru
b. hidung 
c. bronkus
d. trakea

8. Pertukaran udara pada manusia terjadi di dalam ....
a. bronkiolus 
b. trakea
c. bronkus
d. alveolus

9. Perhatikanlah gambar di samping! Bronkiolus ditunjukkan
oleh nomor ....
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4

10. Paru-paru dibungkus oleh selaput paru-paru yang disebut ....
a. bronkia 
b. alveolus 
c. faring
d. pleura

11. Gigi yang berfungsi untuk memotong makanan adalah ....
a. gigi seri c. gigi geraham muka/depan
b. gigi taring d. gigi geraham belakang

12. Pencernaan amilum menjadi gula secara kimiawi dapat berlangsung di dalam ....
a. mulut 
b. lambung
c. mulut dan usus dua belas jari
d. lambung dan usus dua belas jari

13. Pencernaan mekanik terjadi di dalam ....
a. rongga mulut 
b. rongga mulut dan lambung
c. lambung
d. usus tebal

14. Fungsi usus besar adalah menyerap ....
a. sari-sari makanan 
b. zat-zat kimia
c. kadar air sisa pencernaan
d. air dan gula

15. Sari-sari makanan dalam tubuh diedarkan ke seluruh tubuh oleh ....
a. daging
b. otot


c. saraf
d. darah

16. Contoh makanan berserat adalah ....
a. roti 
b. bubur
c. daging
d. bayam

17. Untuk membantu proses pencernaan makanan, lambung mengeluarkan enzim ....
a. tripsin, amilase, dan renin 
b. renin, pepsin, dan lipase
c. lipase, amilase, dan renin
d. pepsin, lipase, dan ptialin

18. Contoh sumber protein hewani adalah ....
a. tempe 
b. ikan
c. tahu
d. kacang tanah

19. Vitamin C berfungsi untuk mencegah ....
a. sariawan dan gusi berdarah 
b. penyakit beri-beri
c. pertumbuhan tulang
d. pembentukan darah

20. Kekurangan yodium dapat menimbulkan penyakit ....
a. sariawan 
b. kanker
c. gondok
d. beri-beri

21. Komponen terbesar dari plasma darah adalah ....
a. air 
b. mineral
c. protein
d. lemak

22. Sel darah merah dibuat di ....
a. jantung 
b. paru-paru
c. sumsum merah tulang
d. otak

23. Sel darah putih dibuat di ....
a. jantung 
b. sumsum merah tulang
c. otak
d. paru-paru

24. Sel darah yang berfungsi untuk mematikan bibit penyakit adalah ....
a. hemoglobin 
b. leukosit
c. trombosit
d. eritrosit

25. Zat yang dibawa oleh darah untuk dikeluarkan dari tubuh adalah ....
a. glukosa 
b. asam amino
c. urea
d. air

26. Protein dalam plasma yang berfungsi mengentalkan darah adalah ....
a. albumin 
b. globulin
c. fibrinogen
d. serum

7. Protein dalam plasma yang membantu proses pembekuan darah adalah ....
a. albumin c. fibrinogen
b. globulin d. serum

8. Bagian darah yang berfungsi untuk mengangkut oksigen adalah ....
a. plasma c. leukosit
b. eritrosit d. trombosit

9. Warna darah pada sel darah merah ditentukan oleh ....
a. serum c. hemoglobin
b. plasma d. fibrinogen

10. Penyakit karena kekurangan sel darah merah disebut ....
a. anemia c. hemofilia
b. leukimia d. ketonuria

1. Makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri adalah ....
a. manusia
b. hewan
c. tumbuhan hijau
d. mikroorganisme

2. Bahan-bahan pembuatan makanan oleh tumbuhan hijau adalah sebagai berikut,
kecuali ....
a. sinar matahari
b. air
c. karbondioksida
d. oksigen

3. Tumbuhan hijau mengambil bahan makanan dari dalam tanah berupa ....
a. udara
b. humus
c. air dan mineral
d. mikroorganisme

4. Bahan utama fotosintesis tumbuhan hijau adalah ....
a. air dan karbohidrat
b. oksigen dan karbohidrat
c. oksigen dan karbondioksida
d. air dan karbondioksida

5. Hasil fotosintesis tumbuhan hijau adalah ....
a. air dan karbohidrat
b. oksigen dan karbohidrat
c. oksigen dan karbondioksida
d. air dan karbondioksida

6. Karena dapat membuat makanan sendiri, tumbuhan hijau disebut ....
a. pengurai
b. perombak
c. produsen
d. konsumen

7. Air di dalam tanah diserap oleh tumbuhan melalui ....
a. tudung akar
b. rambut akar
c. stomata
d. lentisel

8. Bagi tumbuhan, hasil fotosintesis digunakan untuk ....
a. tumbuh dan berkembang biak
b. berkembang biak dan disimpan sebagai makanan cadangan
c. tumbuh dan disimpan sebagai makanan cadangan
d. tumbuh, berkembang biak, dan disimpan sebagai makanan cadangan

9. Pernyataan tentang tumbuhan hijau berikut yang benar adalah ....
a. cahaya matahari tidak penting bagi pertumbuhan tumbuhan hijau
b. untuk tumbuh, tumbuhan hijau harus mendapat cukup cahaya matahari
c. untuk tumbuh, tumbuhan hijau tidak memerlukan cahaya matahari
d. tanpa cahaya matahari, tumbuhan hijau dapat tumbuh dengan baik

10. Tumbuhan berikut yang menyimpan makanan cadangan di dalam batang adalah ....
a. padi dan jagung
b. jagung dan sagu
c. sagu dan tebu
d. tebu dan padi

II. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar!
1. Zat hijau daun disebut juga ....
2. Tumbuhan menyerap karbondioksida dari ....
3. Bagian daun yang menjadi tempat keluar masuknya udara disebut ....
4. Butir-butir hijau daun yang berperan dalam fotosintesis adalah ....
5. Pada proses fotosintesis, cahaya matahari berguna sebagai ....
6. Tumbuhan pepaya menyimpan makanan cadangan pada ....
7. Proses respirasi pada tumbuhan menghasilkan ....
8. Air dan mineral dari dalam tanah diedarkan ke daun melalui ....
9. Makanan cadangan pada kentang disimpan di dalam ....
10. Hasil fotosintesis diedarkan dari daun ke seluruh tubuh tumbuhan melalui ....
11. Pencernaan makanan yang terjadi di dalam mulut disebut ....
12. Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu ....
13. Enzim amilase berfungsi mengubah ....
14. Getah empedu berfungsi mencerna ....
15. Enzim yang berfungsi mengubah protein menjadi asam amino adalah ....
16. Makanan bagi tubuh kita berguna untuk ....
17. Lemak yang berasal dari tumbuhan disebut ....
18. Vitamin yang larut dalam air adalah ....
19. Zat yang digunakan dalam pembentukan sel-sel darah merah adalah ....
20. Vitamin yang membantu proses pembekuan darah adalah ....

III. Isilah titik-titik dibawah ini!
1. Jelaskan fungsi lidah dalam pencernaan makanan!
2. Apakah fungsi getah lambung?
3. Jelaskan proses pencernaan makanan pada manusia!
4. Mengapa dapat timbul penyakit pada alat-alat pencernaan kita?
5. Bagaimana caranya agar alat-alat pencernaan kita selalu sehat?
6. Sebutkan empat contoh mineral yang dibutuhkan tubuh kita beserta fungsinya!
7. Sebutkan lima macam vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh kita!
8. Apakah yang dimaksud dengan avitaminosis?
9. Sebutkan beberapa penyakit yang disebabkan kekurangan vitamin B!
10. Bagaimana cara kita mengolah bahan makanan agar terhindar dari bibit penyakit?
11. Sebutkan alat pernapasan pada manusia!
12. Mengapa bernapas melalui hidung lebih baik daripada bernapas melalui mulut?
13. Sebutkan empat macam alat pernapasan pada hewan!
14. Sebutkan tiga contoh binatang yang bernapas dengan trakea!
15. Bagaimanakah cara paus bernapas?

Mengenal Batik

Batik tentu bukan hal yang asing lagi bagi kita, banyak baju, selimut, seprai, taplak meja, tas dan ikat kepala yang menggunakan motif batik. Bahkan saat ini penggunaan motif batik tidak hanya terbatas pada kain. Motif batik juga banyak digunakan untuk benda-benda kerajinan dari bahan kayu, perak, dan kertas. Pengertian batik sebagaimana yang tercantum dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah corak atau gambar (pada kain) yang pembuatannya secara khusus dengan menerakan malam kemudian pengelolaannya diproses dengan cara tertentu. Pada pembuatan batik terdapat kain sebagai bahan yang akan diberi motif (gambar), malam sebagai bahan untuk membuat motif sekaligus sebagai perintang maksudnya warna kedalam serat-serat kain, kemudian bahan warna untuk mewarnai kain. Namun kalau ditinjau prosedurnya teknik pembuatan kain batik tidak lain adalah teknik “celup rintang”. Maksudnya motif yang dibuat dari bahan-bahan yang dapat merintang warna masuk kedalam serat kain pada waktu dicelup kedalam bahan warna. Setelah bahan perintang warna tersebut dibuang maka akan terlihat motif yang akan dirancang. Pada kenyataannya motif yang terjadi adakalanya menyimpang secara unik dari motif yang dirancang. Inilah yang menjadikan batik menjadi suatu bentuk kerajinan yang khas, yang apad kerajinan lain tidak terdapat. Batik merupakan kerajinan yang memiliki nilai seni tinggi dan telah menjadi bagian dari budaya Indonesia (khususnya Jawa) sejak lama. Pengertian Batik, secara terminologi, kata “batik” berasal dari gabungan dua kata Bahasa Jawa: “amba”, yang bermakna “menulis” dan “titik” yang bermakna “titik”.
Sebagai salah satu cara pembuatan pakaian, batik memiliki dua pemahaman, yaitu: Pemahaman Teknik, dan Pemahaman Motif. Dari segi teknis, pembuatan batik mengacu pada teknik pewarnaan kain dengan menggunakan canting atau cap dan pencelupan kain dengan menggunakan bahan perintang warna corak “malam” (wax) yang diaplikasikan di atas kain, sehingga menahan masuknya bahan pewarna. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal sebagai wax-resist dyeing. Sedang pemahaman batik dari segi motif, bahwa kain atau busana yang dibuat dengan teknik tersebut, menggunakan motif tertentu yang memiliki ciri khas. Bahkan pada beberapa motif batik terdapat nilai filosofi tertentu. Berangkat dari dua pemahaman pengertian batik tersebut batik terus mengalami perkembangan dari waktu ke waktu
Menurut sifatnya ada dua jenis motif batik, yaitu motif batik geometris dan motif batik non geometris. Motis non geometris juga bisa disebut dengan motif natiralis. Membatik diartikan sebagai proses pembuatan motif ragam hias pada kain dengan perintangan. Adapun ciri khas batik ialah penggambaran motif dalam bentuk negatif dan klise. Motif dalam bentuk klise dapat diciptakan dalam berbagai cara. Cara-cara tersebut adalah sebagai berikut:
  • merintangi sebagian pola dengan alat canting tradisional (canting tulis)
  • merintangi sebagian pola dengan alat canting cap.
  • merintangi dengan pengikatan (teknik celup ikat)
Bagaimana semua teknik tersebut dapat menghasilkan motif dalam bentuk negatif dan klise? Sebagian motif atau pola batik pada kain diikat atau ditutup lilin, baik dengan canting tradisional atau dengan canting cap. Kemudian kain dicelupkan ke dalam larutan pewarna. Bagian kain yang diikat atau ditutup lilin  tidak akan terkena pewarna. Setelah proses penghilangan lilin atau ikatan kain dibuka, bagian tersebut tetap berwarna putih atau berwarna sebelum proses pencelupan. Motif inilah yang disebut motif dalam bentuk negatif atau klise. 

1. Teknik Canting Tulis
Teknik canting tulis adalah teknik membatik dengan menggunakan alat yang disebut dengan canting (jawa). Canting adalah alat yang dipakai untuk memindahkan atau mengambil cairan yang khas digunakan untuk membuat batik tulis. Canting tradisional untuk membatik adalah alat kecil yang terbuat dari tembaga dan bambu sebagai pegangannya. Canting terbuat dari tembaga ringan dan berbentuk seperti teko kecil dengan corong diujungnya. Canting berfungsi untuk menorehkan cairan malam pada sebagian pola. Saat kain dimasukkan kedalam larutan pewarna, bagian yang tertutup malam tidak terkena warna. Membatik dengan canting tulis disebut teknik membatik tradisional.

Sebuah canting terdiri dari:
- Nyamplung: tempat tampungan cairan malam, terbuat dari tembaga.
- Cucuk: tergabung dengan nyamplung, adalah tempat keluarnya cairan malam panas saat menulis batik.
- Gagang: pegangan canting, umumnya terbuat dari bambu atau kayu.
Ukuran canting dapat bermacam-macam sesuai besar kecilnya lukisan batik yang akan dibuat. Saat digunakan, pengrajin memegang canting seperti menggunakan pena, mengisi nyamplung dengan malam cair dari wajan tempat memanaskan malam tersebut. Pengrajin kemudian meniup cairan malam panas dalam nyamplung untuk menurunkan suhunya sedikit, kemudian melukiskan malam yang keluar dari cucuk tersebut di atas gambar motif batik yang sebelumnya telah dilukis dengan pensil.

2. Teknik Ikat Celup
Teknik ikat celup merupakan pembuatan motif pada kain dengan cara mengikat sebagian kain, kemudian dicelupkan kedalam larutan pewarna. Setelah diangkat dari larutan pewarna dan ikatan dibuka, bagian yang diikat tidak terkena warna. Batik celup ikat adalah batik yang dibuat tanpa menggunakan malam sebagai bahan perintang akan tetapi menggunakan tali yang diikatkan pada kain yang berfungsi merintangi warna masuk keserat kain. Tali dibuka setelah pencelupan selesai. Karena ikatan tali pada kain akan timbul motif tertentu. Bentuk motif yang terjadi terbatas pada kemungkinan bentuk ikatan tali tersebut.

1. Bahan Batik Celup Ikat
a. Kain putih (Mori)
Kata mori mungkin berasal dari “Bombyx mori” yaitu suatu jenis ulat sutera yang menghasilkan sutera putih dan halus. Jenis-jenis mori adalah:
• Mori Primissima
Adalah mori yang paling halus dari keempat jenis mori tersebut. Jenis mori ini berasal dari belanda, Jepang, dan Indonesia. Mori primissima ini sudah diproduksi di Indonesia sejak tahun 1970, yang dibuat oleh pabrik PT.Primissima. mori primissima ini diperdagangkan dalam bentuk gulungan.
• Mori Prima
Adalah mori yang kualitasnya dibawah moro primissima. Mori ini diimpor dari Belanda dan Jepang.
• Mori Biru
Adalah mori yang mempunyai ketiga dari mori primissima dan prima. Oleh karena itu jenis mori ini termasuk mori yang kasar.
• Mori Blaco
Adalah jenis mori yang paling kasar.dengan kata lain kain ini berkualitas nomor empat. Mori blaco lebih tebal dibandingkan dengan jenis mori primissima, prima, dan biru dan warnanya putih kecoklat-coklatan.
b. Wantek
c. Air
d. Garam
e. panci
f. kompor

2. Cara Membuat Batik Ikat Celup.
Langkah yang pertama :
1. Membuat motif bunga
2. Menjahit motif tersebut dengan teknik menjelujur
3. Menarik motif tersebut
4. Mengikat motif tersebut menggunakan tali rapiah
5. Ulangi sampai motif yang lain
Langkah yang kedua:
1. Mengikat kelereng dengan tali rapiah
2. Ulangi ikat kelereng sampai tiga kali
3. Dan seterusnya pada bagian yang lain

Langakah ketiga:
1. Rendam baju yang bermotif tersebut kedalam air bersih agar tidak kaku selama 5 menit
2. Angkat baju dari rendaman tersebut lalu ditiriskan
3. Panaskan air kedalam wajan sampai mendidih
4. Tuangkan 2 bungkus wantek kuning kedalam air tersebut
5. Aduk-aduk
6. Angkat wajan tersebut
7. Masukan baju kedalam wajan yang sudah dituangkan wantek
8. Diamkan selama 1 jam sampai dingin
9. Angkat baju tersebut dari wajan yang berisi air wantek
10. Bilas kedalam ember yang berisi air bersih
11. Lalu keringkan dicahaya matahari

Langkah yang keempat:
1. Setelah baju sudah kering langkah selanjutnya mewarnai moti bunga pada baju dengan warna coklat
2. Masukan air kedalam wajan
3. Panaskan sampai mendidih
4. Tuangkan wantek yang berwarna coklat
5. Celupkan motip pada baju tersebut
6. Bilas dengan air bersih
7. Lalu keringkan kembali
8. Setelah kering buka ikatan pada motif tersebut

3. Teknik Printing
Teknik printing atau cap merupakan cara pembuatan motif batik menggunakan canting cap. Canting cap merupakan kepingan logam atau plat besi berisi gambar yang agak menonjol. Permukaan canting cap yang menonjol dicelupkan kedalam cairan malam, selanjutnya canting cap dicapkan pada kain. Canting cap akan meninggalkan motif, motif inilah yang disebut klise. Canting cap membuat proses pemalaman lebih cepat, oleh karena itu teknik printing dapat menghasilkan batik yang lebih banyak dalam waktu yang singkat.

Berikut ini adalah peralatan yang digunakan:

1. desain dalam ukuran satu bahan, dengan ukuran 2×1 meter
2. plankan (sejenis alat cetak). Plankan yang digunakan untuk batik adalah plankan dengan pori-pori lebih besar, berbeda dengan plankan untuk spanduk atau kaos.
3. pewarna
4. kain mori
5. valet

Langkah pembuatan:

1. Siapkan desain
2. cetak desain dalam plankan. Jumlah plankan yang dibutuhkan adalah sesuai dengan jumlah warna yang akan digunakan.
3. Siapkan kain mori dasar yang akan disablon, dengan posisi kain mori yang kencang.
4. Letakkan plankan di atas kain, lalu tuangkan pewarna dan tarik pewarna dari ujung plankan ke ujung plankan lainnya dengan valet.
5. Keringkan kain mori yang telah diberikan warna.
6. Ulangi langkah di atas, untuk setiap perbedaan warna dan desain.

Berbeda dengan batik cap, batik sablon printing ini hanya satu sisi kain mori saja yang mengalami proses pewarnaan. Sehingga warna dari batik sablon printing ini relatif lebih mudah pudar. Dengan teknik pembuatan yang bisa dikatakan tidak rumit, maka jenis batik ini dapat diproduksi dalam jumlah besar karena tidak melalui proses penempelan lilin dan pencelupan seperti batik pada umumnya. Kelebihan dari batik sablon printing adalah kecepatan dalam produksinya, karena sekali cetak satu warna hanya membutuhkan waktu 5 menit dengan hasil sesuai dengan ukuran plangkan yang digunakan. Selain itu motif batiknya juga bisa lebih detail. Teknik batik sablon printing umumnya digunakan oleh produsen batik untuk memenuhi seragam dalam jumlah yang cukup besar, sehingga biaya produksinya bisa lebih hemat.

4. Teknik Colet
Motif batik juga dapat dibuat dengan teknik colet, motif yang dihasilkan dengan teknik ini tidak berupa klise. Teknik colet biasa disebut juga dengan teknik lukis, merupakan cara mewarnai pola batik dengan cara mengoleskan cat atau pewarna kain jenis tertentu pada pola batik dengan alat khusus atau kuas. 

Saturday, September 7, 2013

Permainan Kippers

Nama permainan Kippers berasal dari bahasa Belanda, yaitu Kiepers. Permainan ini dimainkan oleh dua regu, yang masing-masing regu terdiri atas 12 orang. Regu pemukul harus mengumpulkan angka/ nilai sebanyak mungkin. Sementara itu regu penjaga harus berusaha supaya lawan tidak memperoleh angka/nilai. Seorang pemain dapat memperoleh angka/nilai jika dapat memukul dengan baik. Selanjutnya, lari menuju tiang hinggap dan kembali ke daerah regu pemukul.

Perlengkapan dalam permainan kippers adalah sebagai berikut.
a. Lapangan
Lapangan permainan berukuran 65 x 30 meter. Ruang pukul 5 x 15 meter. Ruang regu pemukul 5 x 15 meter.



















b. Alat
1) Pemukul
Terbuat dari kayu dengan panjang 60 cm. Garis tengahnpemukul 3,5 cm.
2) Bola
Bola terbuat dari karet elastis. Berat bola 80 gram dan garis tengah 7 cm.
3) Tiang hinggap
Dua buah tiang yang terbuat dari besi atau bambu. Panjang tiang 1,5 m dengan garis tengah 2 cm. Bagian atas tiang atas dibengkokkan atau berbentuk melingkar (C & D).
4) Tiang bendera
Ukurannya sama dengan tiang hinggap. Berjumlah 2 buah. Di bagian atas tiang diberi bendera dengan warna terang supaya mudah dilihat.
5) Tiang kecil
Tiang kecil diletakkan di sudut-sudut lapangan. Ujung tiang diberi bendera.

Untuk dapat memainkan permainan kipers, kita harus menguasai beberapa teknik dasar. Teknik dasar permainan kipers adalah sebagai berikut.
a. Menangkap bola
Cara menangkap bola dalam permainan kippers adalah sebagai berikut.
1) Buka kaki agak lebar, lutut agak ditekuk.
2) Kedua tangan di depan dada dengan jari-jari tangan terbuka.
3) Perhatikan datangnya bola. Bola ditangkap dengan rileks dan searah dengan arah larinya bola.

b. Melempar bola
Mengoper bola harus menggunakan teknik yang benar. Tujuannya adalah supaya bola mudah untuk ditangkap oleh teman seregu. Dengan demikian, kemenangan regu dapat diraih. Beberapa cara melempar bola dalam permainan kippers, adalah sebagai berikut.
1) Lemparan ayunan atas
Lemparan ayunan atas. Sikap kaki kuda-kuda, kaki kanan dan tangan kanan dengan memegang bola direntangkan ke kanan belakang agak ke atas. Awalan melempar, condongkan badan ke belakang, tangan kanan ditarik ke belakang dan tangan kiri mengambil sikap keseimbangan. Ayunkan tangan kanan kuat ke depan dengan kaki kanan melangkah ke depan (sebagai gerak ikutan). Pada akhir pelepasan bola pergelangan tangan melecut hingga jari-jari tangan menghadap ke bawah. Kegunaan lemparan ini akan mencapai jarak sedang.

2) Lemparan ayunan bawah
Sikap kuda-kuda kaki kanan di belakang. Badan condong ke belakang, tekuklah kaki lebih dalam. Julurkan tangan kanan memegang bola dengan lurus, dan tegak lurus dengan badan. Ayunkan lengan tangan kanan sedemikian rupa, hingga perlepasan bola itu kira-kira membentuk sudut 45 dengan garis horizontal. Guna lemparan ini untuk memcapai jarak jauh.

c. Memukul
Teknik memukul sesuai dengan tujuan arah bola dapat dibedakan yaitu: melambung jauh, datar ke depan, menyamping ke kiri, dan menyamping ke kanan. Sementara itu arah bola dalam teknik memukul ini sangat tergantung kepada: sudut arah ayunan pemukul, sudut perkenaan bola dengan pemukul, serta sikap badan dan posisi kaki.

1) Pukulan melambung jauh
a) Peganglah pemukul pada bagian pangkalnya.
b) Setelah bola dilambungkan, rentangkan salah satu kaki sesuai dengan tangan yang digunakan untuk memukul.
c) Berat badan pada kaki yang direntangkan, badan condong ke belakang, tekukkan lutut yang direntangkan sedalam mungkin, tetapi tetap dalam keseimbangan.
d) Tangan pemukul dijulurkan lurus, tegak lurus dengan badan dan membentuk sudut 45° dengan garis datar.
e) Usahakan bola terkena tepat pada ujung pemukul, hingga lengan ayunan pukulan sepanjang mungkin dan lepasnya bola membentuk sudut 45°.
f) Perkenaan bola lebih kurang setinggi bahu.
g) Arah bola tergantung arah pemukul saat perkenaan dengan bola.

2) Pukulan datar ke depan
a) Sikap seperti pada pukulan melambung jauh, hanya badan tetap tegak dan kaki tidak ditekuk.
b) Perkenaan kayu pemukul dan bola saling tegak lurus dan kayu pemukul dalam gerakan horizontal.
c) Arah bola akan ke kanan atau ke kiri tergantung kepada arah hadap kayu pemukul saat perkenaan dengan bola.

3) Pukulan menyamping ke kiri
a) Sikap seperti pada pukulan datar ke depan, tetapi kaki kanan diubah ke depan agak ke kanan.
b) Badan diputar searah dengan arah pukulan.
c) Ayunan lengan sedemikian rupa hingga perkenaan kayu pemukul dan bola sedikit dari atas menuju ke bawah.

4) Pukulan menyamping ke kanan
a) Ayunan dari belakang kepala menuju ke depan.
b) Sikap seperti pada pukulan datar ke depan, hanya lengan ditarik ke atas sedikit ke belakang.
c) Arah pukulan dari atas menuju ke bawah dengan sudut pukulan sesuai dengan arah yang dikehendaki.

Peraturan permainan kipers adalah sebagai berikut.
a. Waktu permainan berupa inning (masing-masing regu mempunyai kesempatan sama untuk menjadi regu jaga dan regu pemukul)
b. Satu regu terdiri atas 12 pemain mengenakan nomor dada dari 1 sampai 12. Dasar nomor dada untuk tiap regu harus berbeda.
c. Kewajiban regu pemukul: memukul bola, lari ke tiang hinggap, dan kembali ke ruang pemukul (B).
d. Kewajiban regu penjaga sebagai berikut.
1) Menangkap bola yang dipukul.
2) “Mematikan” pelari dengan melempar bola.
3) “Membakar ruang” regu pemukul bila tidak ada pemukul lagi.
e. Pemukul harus melambungkan bola sendiri.
f. Pukulan dinyatakan baik, bila bola jatuh di daerah lapangan (30 meter) dan boleh berlari menuju tiang hinggap.
g. Ketentuan pelari sebagai berikut.
1) Bila bola dikembalikan ke ruang regu pemukul atau ruang pukul, baik melambung atau menyusur tanah, melewati garis batas ruang regu pemukul dari lapangan permainan, pelari harus berhenti di tempat.
2) Bila bola hilang pelari harus berhenti, dan boleh berlari lagi
bila bola telah ditemukan dan dimasukkan ke dalam lapangan
permainan.
3) Seorang pemain yang tidak terkena lemparan boleh langsung masuk ke ruang pemukul (B), tanpa menuju tiang hinggap (C atau D) lebih dahulu.
4) Seorang pemukul yang sah pukulannya, boleh tetap tinggal di ruang pukul, kalau dipandangnya membahayakan.
5) Seorang pelari yang menurut perhitungannya dalam situasi membahayakan, boleh kembali ke tiang hinggap, atau ke ruang pukul.
6) Pemukul yang salah atau meleset pukulannya tidak boleh berlari, tetapi harus menunggu atas pukulan yang sah dari teman berikutnya.
7) Bila regu pemukul tinggal seorang lagi maka pemukul ini diberi kesempatan untuk memukul 3 kali pukulan sah.
h. Lemparan untuk “mematikan” lawan
Lemparan harus mengenai bagian bahu ke bawah. Penjaga tidak boleh berlari dengan membawa bola. Jadi, harus mengoper dengan kawan supaya dapat mendekati pelari. Lemparan yang mengenai pelari dapat menyebabkan pergantian. Operan bola harus dilakukan dengan satu tangan.
i. Bola tangkap dan cara pergantian
Bola tangkap harus dilakukan dengan tangan satu. Pada waktu bola tangkap yang ketiga si penangkap harus melemparkan bola tegak lurus ke atas, dengan membelakangi ruang pukul dan regu jaga secepatnya menuju ke ruang regu pemukul atau ke tiang hinggap. Hal ini karena pada peristiwa ini dapat dikenai lemparan. Bola yang dilemparkan oleh penjaga, dapat ditangkap oleh bekas regu pemukul untuk mematikan lawan.
j. Penilaian
1. Bola tangkap memperoleh nilai 1 (satu).
2. Kembali ke ruang partai pemukul, dengan pukulan yang sah atas pukulan sendiri memperoleh nilai 2 (dua).
3. Kembali atas pukulan kawan, dan pelari itu tidak melakukan kesalahan pukul, mendapat nilai 1 (satu).



Pemilihan Umum dan Pemilihan Kepala Daerah

1. Pelaksanaan Pemilu.

Pemilihan Umum (Pemilu) dilaksanakan untuk memilih wakil-wakil rakyat yang akan duduk di lembaga permusyawaratan/perwakilan rakyat. Pemilu bertujuan melaksanakan kedaulatan rakyat sesuai UUD 1945 pasal 1 ayat 2. Sejak merdeka tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia telah melaksanakan sembilan kali pemilu. Yaitu tahun 1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, dan 2004. Pemilu tahun 1955 berlangsung berdasarkan demokrasi liberal. Sedangkan pemilu tahun 1971 sampai 1997 berdasarkan UUD 1945 dan diselenggarakan pada masa pemerintahan Orde Baru. Pemilu tahun 1999 merupakan pemilu yang pertama setelah Orde Baru runtuh. Pemilu 1999 dilangsungkan tiga tahun lebih cepat dari semestinya. Tepatnya pada tanggal 7 Juni 1999 karena keadaan politik Indonesia tidak menentu setelah turunnya Presiden Soeharto. Dengan mempercepat diadakannya pemilu, diharapkan keadaan politik di Indonesia akan membaik. Pemilu tahun 2004 dilaksanakan pada masa reformasi dan berdasarkan UUD 1945 hasil amandemen. Dalam pemilu ini diberlakukan demokrasi langsung dimana rakyat dapat memilih secara langsung wakil-wakilnya serta presiden dan wakil presiden. Pemilu yang pernah berlangsung di Indonesia yaitu:
a. Pemilu tahun 1955 untuk memilih DPR dan konstituante dan merupakan pemilu pertama sejak Indonesia merdeka.
b. Pemilu tahun 1971 dilaksanakan pada permulaan Orde Baru untuk memilih DPR dan MPR.
c. Pemilu tahun 1977, merupakan pemilu kedua zaman Orde Baru untuk memilih DPR dan MPR. Pelaksanaannya berdasarkan UU No. 12 Tahun 1969.
d. Pemilu tahun 1982 atau pemilu ketiga masa Orde Baru. Dilaksanakan berdasarkan ketetapan MPR No. VII/MPR/1978 dan Undang-Undang No. 2 Tahun 1980.
e. Pemilu 1987 diberlakukan asas tunggal yaitu Pancasila.
f. Pemilu tahun 1992 untuk memilih DPR
g. Pemilu tahun 1997 untuk memilih DPR
h. Pemilu tahun 1999

Pada saat itu Presiden Suharto sudah diturunkan dari jabatan presiden dan diganti B. J. Habibie. Pemilu ini merupakan percepatan dan diikuti oleh 48 partai politik.

i. Pemilu tahun 2004
Dilaksanakan pada masa reformasi. Dalam pemilu ini terjadi banyak perubahan. Kalau pemilu sebelumnya berlaku demokrasi perwakilan, pada pemilu tahun 2004 diberlakukan demokrasi langsung, dimana rakyat memilih langsung wakil-wakilnya, serta presiden dan wakil presiden. Pemilu 2004 diatur dalam UU RI Nomor 12 Tahun 2003. Pemilu tersebut untuk memilih DPR, DPD, DPRD, presiden dan wakil presiden. Berdasarkan UUD 1945 yang telah diamandemen, kedaulatan ada di tangan rakyat dan dilaksanakan oleh rakyat. DPR, DPD, presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat. Demikian juga dengan pemilihan kepala daerah. Pemilu dilaksanakan lima tahun sekali. Pemilu bersifat LUBER (Langsung Umum Bebas dan Rahasia) dan JURDIL (jujur adil). Pemilu merupakan perwujudan nyata partisipasi politik rakyat dalam pemerintahan.

Apakah artinya LUBER dan JURDIL?
• Langsung artinya setiap pemilih secara langsung memberikan suaranya tanpa perantara orang lain.
• Umum artinya berlangsung serentak bagi seluruh warga negara yang memenuhi syarat tanpa perbedaan.
• Bebas artinya pemilih menentukan pilihannya sesuai keinginan sendiri tanpa tekanan dan paksaan dari siapapun.
• Rahasia artinya apa yang telah dipilih dijamin tidak ada pihak manapun yang mengetahui dengan cara apapun.
• Jujur artinya semua yang terlibat dalam pelaksanaan pemilu harus bertindak jujur sesuai ketentuan yang berlaku.
• Adil artinya setiap pemilih dan peserta pemilu diperlakukan adil bebas dari kecurangan dari pihak manapun.

Pemilu dilaksanakan oleh lembaga independen yang bersifat nasional, tetap, dan mandiri. Lembaga ini bernama KPU (Komisi Pemilihan Umum) dan berkedudukan di ibu kota negara. Di provinsi disebut KPUD Provinsi yang berkedudukan di ibu kota provinsi. Adapun di kabupaten/kota disebut KPUD Kabupaten/Kota yang berkedudukan di ibu kota kabupaten/kota. Di tingkat kecamatan disebut PPK (Panitia Pemilihan Kecamatan). Sedangkan di desa/ kelurahan disebut PPS (Panitia Pemungutan Suara). Di masing-masing PPS dibentuk KPPS (Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara). Setiap KPPS dilengkapi sarana pemilihan yang disebut TPS (Tempat Pemungutan Suara). Supaya pemilu berjalan lancar, bebas, jujur, adil, transparan, dan terhindar dari kemungkinan terjadinya kecurangan jumlah perolehan suara, maka mulai dari tingkat pusat, hingga kecamatan dibentuklah Panwaslu (Panitia Pengawas Pemilu).

2. Pemilihan Anggota Dewan

a. Calon peserta pemilu DPR dan DPRD
Peserta pemilu anggota DPR dan DPRD berasal dari salah satu partai politik. Seorang calon anggota DPR atau DPRD harus terdaftar sebagai anggota salah satu partai politik. Hal ini dibuktikan dengan dimilikinya KTA (Kartu Tanda Anggota). Tata cara pemilu anggota DPR atau DPRD mengacu pada Undang- Undang Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Dalam rangka membangun bangsa untuk terciptanya sistem demokrasi, maka pemilihan anggota legislatif maupun DPD memiliki arti sangat penting.

Beberapa ketentuan yang harus dilakukan oleh setiap partai politik:
• Partai politik menetapkan bakal calon anggota DPR maupun calon anggota DPRD berdasarkan urutan.
• Setelah daftar calon anggota DPR maupun DPRD dipastikan pencalonannya, KPU maupun KPUD mengumumkan ke masyarakat.
• Masa kampanye untuk menarik simpati kepada masyarakat.
• Pelaksanaan pemilu.

Syarat-syarat calon anggota DPR dan DPRD adalah :
- WNI yang berumur 21 tahun atau lebih
- bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- berdomisili di wilayah NKRI
- cakap berbicara, membaca, dan menulis bahasa Indonesia
- pendidikan serendah-rendahnya SLTA
- terdaftar sebagai anggota partai politik dibuktikan dengan kartu anggota
- tidak sedang dicabut haknya
- sehat jasmani dan rohani

b. Pemilihan DPD (Dewan Perwakilan Daerah)
Calon anggota DPD harus memenuhi syarat khusus antara lain:
- Berdomisili di provinsi yang bersangkutan sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun secara berturut-turut yang dihitung sampai dengan tanggal pengajuan calon. Atau pernah berdomisili selama 10 (sepuluh) tahun sejak berusia 17 tahun di provinsi yang bersangkutan.
- Tidak menjadi pengurus partai politik sekurang-kurangnya empat tahun yang dihitung sampai dengan tanggal pengajuan calon. Yang sangat menonjol dari pemilu 2004 adalah dalam waktu yang bersamaan dilakukan pemilihan untuk memilih anggota DPD, DPR, dan DPRD. Dalam pemilihan anggota DPD sejumlah calon dari masing-masing provinsi mengikuti pemilu. Dari jumlah calon tersebut hanya 4 (empat) calon dengan perolehan suara terbanyak yang dapat ditetapkan menjadi anggota DPD. Anggota DPD secara otomatis menjadi anggota MPR utusan dari masing-masing provinsi. Bedanya dengan anggota DPR adalah pada hak suara. DPD hanya mendapatkan hak suara sebagai penyeimbang, pembahas, penyelaras dan sekedar menyampaikan aspirasi bukan menentukan putusan.

Syarat calon anggota DPD:
a. warga negara Republik Indonesia yang berumur 21 (dua puluh satu) tahun atau lebih
b. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
c. setia kepada Pancasila, Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, dan cita-cita Proklamasi
d. berdomisili di wilayah negara Republik Indonesia
e. berpendidikan serendah-rendahnya SLTA atau yang sederajat
f. cakap berbicara, membaca, dan menulis bahasa Indonesia
g. sehat jasmani dan rohani
h. belum pernah dijatuhi hukuman penjara
i. tidak sedang dicabut hak pilihnya
j. bukan bekas anggota organisasi terlarang termasuk organisasi massanya
k. terdaftar sebagai pemilih

3. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden

Presiden dan wakil presiden dipilih langsung oleh rakyat sejak tahun 2004. Sebelum 2004, presiden dan wakil presiden dipilih oleh MPR dalam Sidang Umum. Pemilihan presiden dan wakil presiden secara langsung oleh rakyat diatur dalam UU Nomor 23 Tahun 2003. Pemilihan yang dilakukan secara langsung menunjukkan rakyat sungguh-sungguh terlibat dalam proses kedaulatan rakyat.

a. Pasangan calon presiden dan wakil presiden pemilu tahun 2004
Pasangan calon presiden harus diusulkan oleh partai politik atau gabungan partai politik. Pasangan calon harus diusulkan oleh sekurang-kurangnya satu partai atau gabungan 2 (dua) partai politik atau lebih yang memperoleh sekurangkurangnya 15% dari jumlah kursi DPR atau 20% dari perolehan suara sah secara nasional dalam pemilu anggota DPR. Pemilihan calon presiden dan wakil presiden dilaksanakan oleh KPPS. Seperti pada pemilihan DPR, DPRD, DPD pemilihan calon presiden dan wakil presiden dilaksanakan secara berjenjang dari KPPS, PPS, PPK, KPUD, hingga ke KPU.

b. Syarat-syarat calon presiden/wakil presiden

1) bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
2) warga negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendak sendiri
3) tidak pernah mengkhianati negara
4) mampu secara jasmani maupun rohani untuk melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai presiden dan wakil presiden
5) bertempat tinggal dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
6) telah melaporkan kekayaannya kepada instansi yang berwenang memeriksa laporan kekayaan penyelenggara negara
7) tidak sedang memiliki tanggungan utang secara perseorangan dan/atau secara badan hukum
8) tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan
9) tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan
10) tidak pernah melakukan perbuatan tercela
11) terdaftar sebagai pemilih
12) memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan telah melaksanakan kewajiban pajak selama 5 tahun terakhir
13) memiliki daftar riwayat hidup
14) belum pernah menjabat sebagai presiden atau wakil presiden selama dua kali masa jabatan dalam jabatan yang sama
15) setia kepada Pancasila sebagai dasar negara, Undang Undang Dasar 1945, dan cita-cita Proklamasi
16) tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindak pidana makar berdasarkan putusan pengadilan
17) berusia sekurang-kurangnya 35 tahun
18) berpendidikan serendah-rendahnya SLTA atau sederajat
19) bukan bekas anggota PKI termasuk organisasi massanya atau bukan orang yang terlibat langsung dalam G 30S/PKI.

C. Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
1. Penyelenggaraan Pilkada
Pilkada adalah singkatan dari Pemilihan Kepala Daerah. Dalam pilkada kita memilih kepala daerah di daerah provinsi dan kabupaten/kota. Untuk daerah provinsi kita memilih gubernur. Sedangkan untuk daerah kabupaten/kota, kita memilih bupati/wali kota. Hal ihwal mengenai pilkada diatur dalam Undang- Undang No. 32 Tahun 2004. Sebagaimana pada pasal 56 ayat (1) dalam UU No.32 Tahun 2004 dikatakan bahwa kepala daerah dipilih dalam sebuah ajang demokrasi. Dengan demikian, pilkada merupakan wujud bahwa rakyat melaksanakan kedaulatan rakyat terutama di daerahnya. Pilkada ini sebagai perwujudan dari asas otonomi daerah, yaitu hak atas wewenang untuk mengatur dan mengurus sendiri suatu daerah. Tahukah kamu bagaimana pilkada diselenggarakan? Pilkada diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD). Sebelum pilkada dilaksanakan terlebih dahulu dibentuk Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Kemudian baru dilakukan pendaftaran pemilih, pendaftaran dan penetapan calon kepala daerah dan calon wakil kepala daerah, dan pelaksanaan kampanye. Pernahkan kamu melihat suasana kampanye calon kepala daerah?

2. Syarat Calon Kepala Daerah

Untuk dapat dipilih sebagai calon kepala daerah provinsi/kabupaten/kota bakal calon harus memenuhi syarat. Persyaratan itu telah ditentukan menurut pedoman dan aturan yang berlaku.

a. Syarat calon gubernur dan calon wakil gubernur
- bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- setia kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945, cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945, dan Kepala Negara Republik Indonesia serta pemerintah
- berusia sekurang-kurangnya 30 tahun
- berpendidikan serendah-rendahnya SLTA atau sederajat
- sehat jasmani dan rohani berdasarkan hasil pemeriksaan menyeluruh dari tim dokter
- tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindak pidana makar berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
- tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
- tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
- mengenal daerahnya dan dikenal oleh masyarakat di daerahnya
- menyerahkan daftar kekayaan pribadi dan bersedia diumumkan
- tidak sedang memiliki tanggungan utang secara perseorangan dan/atau secara badan hukum yang menjadi tanggung jawabnya yang merugikan negara
- tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan
- belum pernah menjabat sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah selama dua kali masa jabatan dalam jabatan yang sama
- tidak pernah melakukan perbuatan tercela
- memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
- menyerahkan daftar riwayat hidup lengkap dengan anggota keluarga, pendidikan, dan pekerjaan
- tidak berstatus sebagai pejabat gubernur/wakil gubernur

b. Syarat calon bupati/wali kota dan calon wakil bupati/wali kota
- bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
- setia kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945, cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945, dan kepala negara Republik Indonesia serta pemerintah
- berusia sekurang-kurangnya 30 tahun
- berpendidikan serendah-rendahnya SLTA atau sederajat
- sehat jasmani dan rohani berdasarkan hasil pemeriksaan menyeluruh dari tim dokter
- tidak pernah dihukum penjara karena melakukan tindak pidana makar berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
- tidak sedang dicabut hak pilihnya berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
- mengenal daerahnya dan dikenal oleh masyarakat di daerahnya
- menyerahkan daftar kekayaan pribadi dan bersedia diumumkan
- tidak sedang memiliki tanggungan utang secara perseorangan dan/atau secara badan hukum yang menjadi tanggung jawabnya yang merugikan negara
- tidak sedang dinyatakan pailit berdasarkan putusan pengadilan
- belum pernah menjabat sebagai kepala daerah dan wakil kepala daerah selama dua kali masa jabatan dalam jabatan yang sama
- tidak pernah melakukan perbuatan tercela
- memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
- menyerahkan daftar riwayat hidup lengkap dengan anggota keluarga, pendidikan dan pekerjaan
- tidak berstatus sebagai pejabat kepala daerah (bupati/wali kota dan wakil bupati/wali kota)

Friday, September 6, 2013

Peninggalan Sejarah di Indonesia

A. Sumber Sejarah

Setiap manusia tentunya memiliki sejarah dalam kehidupannya, begitu pula dengan suatu bangsa. Bangsa Indonesia memiliki sejarah yang unik dan harus dijaga. Lalu apa itu sejarah? Apa saja peninggalan sejarah di Indonesia?

Sejarah adalah kisah atau cerita yang mengupas peristiwa kehidupan manusia pada masa lampau. Setiap negara pasti memiliki sejarah, bahkan setiap manusia juga mempunyai sejarah. Ada sebuah pepatah mengatakan "Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai dan mempelajari sejarah bangsanya". Banyak manfaat yang dapat diperoleh dengan mempelajari sejarah, di antaranya:
1. dapat mengetahui berbagai kisah yang terjadi pada masa lampau, dan
2. dapat lebih bijaksana dalam menentukan langkah hidup pada masa kini dan masa yang akan datang.

Sejarah terjadi di masa lampau sehingga dibutuhkan peninggalan-peninggalan sejarah untuk mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau. Oleh karena itu, peninggalan sejarah disebut juga sumber sejarah. Ada beberapa sumber sejarah yang dapat digunakan untuk mengetahui peristiwa masa lampau, yaitu sebagai berikut.

1. Sumber Lisan
Sumber lisan merupakan kesaksian lisan dari pelaku atau saksi sejarah. Contohnya, cerita tokoh perjuangan kemerdekaan melawan penjajah.

2. Sumber Tulisan
Sumber tulisan merupakan keterangan tertulis mengenai peristiwa sejarah. Contohnya, naskah teks proklamasi yang ditulis tangan oleh Ir. Soekarno.













3. Sumber Benda
Sumber benda merupakan benda-benda peninggalan masa lampau. Contohnya, Masjid Raya Demak yang merupakan peninggalan Kerajaan Demak.

Indonesia merupakan negara yang kaya akan peninggalan sejarah. Banyak peninggalan sejarah yang ditemukan di Indonesia. Peninggalan sejarah tersebut, dapat dikelompokkan, yaitu sebagai berikut.

a. Bangunan
Peninggalan sejarah berupa bangunan, antara lain candi, prasasti, yupa, patung, relief, dan gapura.

b. Karya Sastra atau Kitab
Karya sastra atau kitab biasanya menceritakan sebuah kerajaan, contohnya, Negarakertagama yang ditulis Mpu Prapanca, yang menceritakan Kerajaan Majapahit.

c. Masjid
Masjid merupakan peninggalan Islam yang merupakan tempat ibadah umat Islam. Masjid dibangun pada masa kerajaan Islam berkembang di Nusantara.

d. Benteng
Benteng merupakan tembok pertahanan yang dibangun untuk bertahan dari serangan musuh. Benteng yang ditemukan di Indonesia dibangun pada masa kolonial. Beberapa benteng yang ditemukan di Indonesia, di antaranya sebagai berikut.
1) Benteng de Kock
Benteng ini terdapat di Bukittinggi, Sumatra Barat. Benteng ini dibangun oleh Belanda pada 1825 sebagai pertahanan dalam Perang Paderi.
2) Benteng Marlborough
Benteng ini terdapat di Bengkulu. Benteng peninggalan Inggris ini, dibangun pada masa pemerintahan Raffles pada 1714.
3) Benteng de Rotterdam
Benteng ini dibangun Belanda di Makassar, untuk menghadapi perlawanan rakyat Sulawesi Selatan.

B Pembabakan Sejarah

Perkembangan sejarah di Indonesia dapat dibagi menjadi beberapa periode atau zaman, yaitu sebagai berikut.
1. Zaman Batu
Disebut zaman batu karena peralatan yang digunakan pada zaman ini terbuat dari batu, makanan diperoleh dari kegiatan berburu, dan kehidupan masyarakat masih berpindah-pindah (nomaden).
2. Zaman Logam
Pada zaman ini manusia mulai mengenal logam, mereka menggunakan perak atau perunggu untuk membuat peralatan, manusia mulai mengenal ladang berpindah, dan mulai menetap di suatu tempat.
3. Zaman Hindu-Buddha
Pada zaman ini manusia mulai mengenal tulisan. Agama Hindu dan Agama Buddha mulai berkembang di Indonesia. Masyarakat telah mengenal sistem pemerintahan dan kerajaan.
4. Zaman Islam
Islam dibawa ke Indonesia oleh para pedagang dari Arab dan Gujarat India. Para pedagang inilah menyebarkan agama Islam di Indonesia sampai akhirnya muncul kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara.
5. Zaman Kolonial
Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah. Bangsa Eropa banyak yang datang ke Indonesia untuk berdagang, kemudian melihat kekayaan Indonesia, akhirnya mereka berubah pikiran ingin menguasai Indonesia. Pada zaman ini Indonesia pernah dijajah oleh beberapa negara Eropa.
6. Zaman Modern
Zaman modern merupakan zaman setelah kemerdekaan sampai sekarang.

C. Peninggalan Bercorak Hindu-Buddha

Ke rajaan Kutai berdiri pada abad ke-4 Masehi. Kerajaan Kutai merupakan kerajaan Hindu tertua di Nusantara. Kemudian, pengaruh Hindu menyusul masuk ke kawasan Nusantara pada awal abad ke-5 Masehi. Adapun mengenai agama Buddha mulai berkembang di India sekitar abad ke-2 Masehi. Agama Hindu-Buddha dibawa ke Nusantara oleh pedagang dan pendeta dari India dan Cina melalui jalur laut dan darat. Adapun peninggalan-peninggalan Hindu-Buddha yang ditemukan di Indonesia, yaitu sebagai berikut.

1. Candi
Candi berasal dari kata Candikagrha, artinya rumah candika. Candika adalah nama salah satu dewi, yaitu Dewi Durga atau dewi kematian. Candi merupakan bangunan yang dibuat untuk menghormati arwah penguasa atau raja yang telah meninggal. Candi yang bercorak Hindu memiliki tiga bagian, yaitu sebagai berikut.
a. Kaki candi, merupakan simbol dunia bawah atau Bhurloka.
b. Tubuh candi, merupakan simbol dunia antara, yaitu Bhurloka dan Swarloka atau Bhuwarloka.
c. Kepala candi, merupakan simbol dunia atas atau Swarloka.

Berikut adalah beberapa candi peninggalan kerajaan yang bercorak Hindu dan Buddha.
a. Candi Portibi
Candi Portibi merupakan peninggalan Kerajaan Panai yang bercorak Hindu. Candi Portibi terletak di Padang Balok, Gunung Tua, Provinsi Sumatra Utara. Candi ini dibangun pada 1039 Masehi.
b. Candi Muara Takus
Candi Muara Takus terletak di Kabupaten Kampar Provinsi Riau. Candi ini dibangun pada masa Kerajaan Sriwijaya abad ke-9 Masehi. Candi ini digunakan se bagai tempat pemujaan penganut agama Hindu Mahayana.
c. Candi Panataran
Candi Panataran ditemukan di daerah Blitar yang dibangun masa Kerajaan Majapahit pada 1350 M.
d. Candi Mendut
Candi Mendut didirikan oleh Raja Indra dari dinasti Syailendra pada 824 Masehi. Candi bercorak Buddha ini terletak di sebelah timur Candi Borobudur.
e. Candi Borobudur
Candi Borobudur terletak di Muntilan Jawa Tengah. Candi ini dibangun pada 824 Masehi oleh Samaratungga dari Dinasti Syailendra. Candi Borobudur terdiri atas 10 tingkat yang melambangkan makna bahwa kesempurnaan hidup akan dicapai setelah mencapai 10 tingkatan. Pada Candi Borobudur banyak terdapat relief-relief pada dinding candi yang terdiri atas:
1) Karmawibhangga terdapat pada kaki candi yang menceritakan tentang hukum sebab akibat (karma). Setiap perbuatan baik maupun buruk akan mendapat akibatnya.
2) Lalitavistara merupakan sandiwara yang menceritakan kehidupan Sang Buddha sejak lahir sampai mendapat Bodhi (wahyu). Kisah ini tertulis dalam bahasa Sanskerta.
3) Awadana dan Jataka. Awadana menceritakan kehidupan Sang Buddha pada masa lalu, sedangkan Jataka menceritakan kehidupan orang-orang suci.
f. Candi Prambanan

Candi Prambanan dikenal dengan sebutan Candi Lorojonggrang. Candi Prambanan terletak di Kecamatan Prambanan Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah. Candi ini dibangun abad ke–8 Masehi pada masa Kerajaan Mataram. Candi Prambanan merupakan bangunan suci bagi agama Hindu Siwa. Di dalam Candi Prambanan terdapat tiga arca, yaitu Arca Siwa Mahadewa, Arca Siwa Mahaguru, dan Arca Siwa Ganesha. Candi Prambanan memiliki tiga bangunan utama, yaitu sebagai berikut.
1) Candi Siwa
2) Candi Brahma
3) Candi Wisnu

2. Prasasti
Prasasti merupakan peninggalan sejarah yang berbentuk batu bertulis. Isinya menceritakan tentang penguasa atau raja pada masa pemerintahannya. Prasasti pe ninggalan kerajaan Hindu-Buddha, antara lain sebagai berikut.
a. Prasasti Mulawarman merupakan peninggalan Kerajaan Kutai pada 400 M yang terletak di Provinsi Kalimantan Timur dan ditulis dengan huruf Pallawa dan bahasa Sans kerta.
b. Prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanegara adalah Prasasti Ciaruteun, Pasir Jambu, Kebon Kopi, Pasir Awi, dan Muara Cianteun yang ditemukan di Bogor. Prasasti Cidanghiang ditemukan di Banten. Prasasti Tugu ditemukan di Jakarta. Pada Prasasasti Ciaruteun ter dapat gambar telapak kaki Raja Pur nawarman. Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan bercorak Hindu yang terletak di Provinsi Jawa Barat.
c. Prasasti peninggalan Kerajaan Kutai disebut yupa, ditemukan di aliran Sungai Mahakam Kalimantan Timur. Di Kalimantan Timur ditemukan tujuh buah yupa. Yupa merupakan tugu bertulis yang dibuat sebagai peringatan upacara kurban.
d. Yupa biasa digunakan sebagai tempat untuk mengikat hewan yang akan dijadikan kurban. Yupa menerangkan bahwa Raja Mulawarman ialah raja yang mulia dan terkemuka, yang telah memberi sedekah 20.000 ekor sapi kepada para Brahmana di tanah suci waprakeswara. Yupa ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta.
e. Prasasti peninggalan Kerajaan Kediri adalah Prasasti Padlegan, Weleri, Jaring, dan Pala yang ditemukan di halaman Candi Prambanan. Kerajaan ini terletak di Provinsi Jawa Timur.
f. Prasasti yang mengungkapkan tentang Kerajaan Sriwijaya ditulis dalam huruf Pallawa dan bahasa Melayu kuno, yaitu:
1) Prasasti Kedukan Bukit (605 M) ditemukan di tepi Sungai Tatang dekat Palembang.
2) Prasasti Talang Tuo (684 M) ditemukan di daerah Talang Tuo, sebelah barat Palembang.
3) Prasasti Telaga Batu (tidak berangka tahun), ditemukan dekat Palembang.
4) Prasasti Kota Kapur (686 M), ditemukan dekat Sungai Menduk di Pulau Bangka.
5) Prasasti Karang Berahi (tidak berangka tahun), ditemukan di tepi Sungai Merangin, Jambi Hulu.
6) Prasasti Palah Pasemah ditemukan di tepi Sungai Pisang Lampung Selatan.

3. Kitab atau Karya Sastra
Banyak kitab maupun karya sastra ditemukan di Indonesia yang merupakan peninggalan dari kerajaankerajaan yang bercorak Hindu dan Buddha. Peninggalan Kerajaan Kediri berupa karya sastra (Kediri merupakan kerajaan bercorak Hindu), antara lain sebagai berikut.
1) Kitab Jangka Jayabaya (Ramalan Jayabaya), Jayabaya adalah raja terkenal Kerajaan Singhasari yang meme rintah antara tahun 1130 –1150. Jangka Jayabaya berisi ramalan masa depan Indonesia.
2) Kitab Smaradhahana merupakan karya sastra yang ditulis oleh Mpu Dharmaja yang dipersembahkan untuk Raja Kameswara.
3) Kitab Bharatayudha ditulis oleh Mpu Panuluh dan Mpu Sedah. Karya sastra ini berisi sindiran perang saudara antara Jayabaya dan Jayasabha.
4) Hariwangsa dan Gatotkacasraya ditulis oleh Mpu Panuluh dan Mpu Sedah. Karya sastra yang ditulis pada masa Majapahit (Majapahit merupakan kerajaan bercorak Hindu), yaitu sebagai berikut.
1) Negarakertagama ditulis oleh Mpu Prapanca, menceritakan tentang Kerajaan Singhasari dan Majapahit. Di dalam Kitab ini termuat istilah Pancasila.
2) Sutasoma ditulis oleh Mpu Tantular. Isinya ajaran agama yang di dalamnya termuat istilah Bhinneka Tunggal Ika, yang menyatakan bahwa ajaran Hindu dan Buddha meskipun berbeda, tetapi mempunyai asas yang sama.
3) Arjuna Wiwaha karangan Mpu Tantular.
4) Kuntjarakarna, tidak diketahui nama pengarangnya.
5) Kitab Carita Parahyangan merupakan kitab yang ditulis pada masa Kerajaan Mataram Hindu.

4. Arca
Arca merupakan patung perwujudan raja yang digambarkan sebagai dewa. Arca ditemukan di Sempaga (Sulawesi Selatan). Arca ini mempunyai langgam yang sama dengan arca yang dibuat di Amerawati (India), Arca yang ditemukan di Jember ( Jawa Timur), Bukit Siguntang (Sumatra Selatan), Kota Bangun (Kutai, Kalimantan Timur).

5. Agama dan Adat Istiadat
Budaya dan adat istiadat peninggalan masa Hindu-Buddha yang masih dilaksanakan sampai sekarang, antara lain sebagai berikut.
1. Upacara Ngaben (bercorak Hindu), merupakan upacara pembakaran mayat di Bali.
2. Upacara Galungan merupakan perayaan kemenangan.
3. Nyepi merupakan perayaan tahun baru Saka.
4. Kuningan merupakan perayaan mohon perlindungan dan penerangan agar bahagia lahir dan batin.
5. Saraswati merupakan perayaan memuja Sang Hyang Widi.
6. Syiwaratri merupakan perayaan peleburan dosa.
7. Waisak merupakan perayaan agama Buddha.

Bilangan Bulat

A. Sifat-Sifat Pengerjaan Hitung pada Bilangan Bulat.

1. Sifat Komutatif (Pertukaran).

a. Sifat komutatif pada penjumlahan
Andi mempunyai 5 kelereng berwarna merah dan 3 kelereng berwarna hitam. Budi mempunyai 3 kelereng berwarna merah dan 5 kelereng berwarna hitam. Samakah jumlah kelereng yang dimiliki Andi dan Budi Ternyata jumlah kelereng Andi sama dengan jumlah kelereng Budi. Jadi, 5 + 3 = 3 + 5.
Cara penjumlahan seperti ini menggunakan sifat komutatif. Secara umum, sifat komutatif pada penjumlahan dapat ditulis sebagai berikut.





b. Sifat komutatif pada perkalian
Jumlah kelereng Andi dan Budi sama, yaitu 8 butir. Kelereng Andi dimasukkan ke empat kantong plastik. Setiap kantong berisi 2 butir. Kelereng Budi dimasukkan ke dua kantong plastik. Setiap kantong berisi 4 butir. 



















Kelereng Andi dan Budi dapat ditulis sebagai berikut.

Kelereng Andi = 2 + 2 + 2 + 2 = 4 × 2 = 8
Kelereng Budi = 4 + 4 = 2 × 4 = 8
Jadi, 4 × 2 = 2 × 4.

Cara perkalian seperti ini menggunakan sifat komutatif pada perkalian. Secara umum, sifat komutatif pada perkalian dapat ditulis:





2. Sifat Asosiatif (Pengelompokan).

a. Sifat asosiatif pada penjumlahan
Andi mempunyai 2 kotak berisi kelereng. Kotak I berisi 3 kelereng merah dan 2 kelereng hitam. Kotak II berisi 4 kelereng putih. Budi juga mempunyai 2 kotak berisi kelereng. Kotak I berisi 3 kelereng merah. Kotak II berisi 2 kelereng hitam dan 4 kelereng putih. Samakah jumlah kelereng yang dimiliki Andi dan Budi?

Perhatikan gambar di bawah ini!













Ternyata jumlah kelereng yang dimiliki Andi sama dengan jumlah kelereng yang dimiliki Budi.
Jadi, (3 + 2) + 4 = 3 + (2 + 4).
Cara penjumlahan seperti ini menggunakan sifat asosiatif pada penjumlahan. Secara umum, sifat asosiatif pada penjumlahan dapat ditulis:





b. Sifat asosiatif pada perkalian
Andi mempunyai 2 kotak mainan. Setiap kotak diisi 3 bungkus kelereng. Setiap bungkus berisi 4 butir kelereng. Berapa jumlah kelereng Andi? Ada dua cara yang dapat digunakan untuk menghitung jumlah kelereng Andi. 

- Cara pertama menghitung banyak bungkus. Kemudian, hasilnya dikalikan banyak kelereng tiap bungkus.
Banyak bungkus × banyak kelereng tiap bungkus = (3 bungkus + 3 bungkus) × 4 butir = (3 + 3) × 4 
= (2 × 3) × 4 = 24 butir.

- Cara kedua menghitung banyak kelereng setiap kotaknya dahulu kemudian hasilnya dikalikan banyak kotak.
Banyak kotak × banyak kelereng
= 2 × (4 + 4 + 4)
= 2 × (3 × 4) = 24 butir

Perhitungan cara I: (2 × 3) × 4.
Perhitungan cara II: 2 × (3 × 4).

Hasil perhitungan dengan kedua cara adalah sama.
Jadi, (2 × 3) × 4 = 2 × (3 × 4).
Cara perkalian seperti ini menggunakan sifat asosiatif pada perkalian.
Secara umum, sifat asosiatif pada perkalian dapat ditulis:



3. Sifat Distributif (Penyebaran)
Perhatikan contoh berikut!

Contoh 1:
Angka pengali disatukan.
3 x 4 dan 3 x 6 mempunyai angka pengali
yang sama yaitu 3









Penghitungan dilakukan dengan cara menjumlah kedua angka yang dikalikan (4 + 6). Kemudian hasilnya dikalikan dengan angka pengali (3).
3 × (4 + 6) = 3 × 10 = 30.
Mengapa cara ini digunakan.
Karena menghitung 3 × (4 + 6) = 3 × 10 lebih mudah daripada menghitung (3 × 4) + (3 × 6).

Contoh 2:

Angka pengali dipisahkan.
15 x (10+2) mempunyai angka pengali 15








Penghitungan dilakukan dengan cara kedua angka yang dijumlah (10 dan 2) masing-masing dikalikan dengan angka pengali (15), kemudian hasilnya dijumlahkan.
15 × (10 + 2) = (15 × 10) + (15 × 2)
= 150 + 30
= 180

Kedua contoh di atas merupakan penjumlahan yang menggunakan sifat distributif.
Benarkah bahwa (5 × 13) – (5 × 3) = 5 × (13 – 3)?

(5 × 13) – (5 × 3) mempunyai angka pengali yang sama, yaitu 5. Angka pengali disatukan menjadi 5 × (13 – 3). Diperoleh: (5 × 13) – (5 × 3) = 5 × (13 – 3)
Contoh di atas merupakan pengurangan dengan sifat distributif.

Cara ini juga untuk mempermudah penghitungan karena menghitung (15 × 10) + (15 × 2) = 150 + 30 lebih mudah daripada menghitung 15 × (10 + 2) = 15 × 12.
Cara penghitungan seperti di atas menggunakan sifat distributif pada penjumlahan dan pengurangan. Secara umum, sifat distributif pada penjumlahan dan pengurangan dapat ditulis:





4. Menggunakan Sifat Komutatif, Asosiatif, dan Distributif

Sifat komutatif, asosiatif, dan distributif dapat digunakan untuk memudahkan perhitungan.
Perhatikan contoh berikut.

1. Menghitung 5 × 3 × 6
Cara 1:
5 × 3 × 6 = 5 × 6 × 3
= (5 × 6) × 3
= 30 × 3
= 90
Cara 2:
5 × 3 × 6 = 3 × 5 × 6
= 3 × (5 × 6)
= 3 × 30
= 90

2. Menghitung 8 × 45
Cara 1: menggunakan sifat distributif pada penjumlahan
8 × 45 = 8 × (40 + 5)
= (8 × 40) + (8 × 5)
= 320 + 40
= 360
Cara 2: menggunakan sifat distributif pada pengurangan
8 × 45 = 8 × (50 – 5)
= (8 × 50) – (8 × 5)
= 400 – 40
= 360